
TINGKATKAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT LEWAT PANGAN LOKAL
Malang, 4 September 2024 - Berlokasi di Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, telah digelar kegiatan pelatihan dengan topik “Pengolahan Pangan Lokal untuk Penanggulangan Rawan Pangan”. Acara diikuti oleh Kelompok Wanita Tani / Kelompok Tani sebanyak 30 orang dari 13 Kabupaten di Jawa Timur. Rata-rata peserta yang hadir dalam kegiatan pelatihan tersebut telah memiliki usaha.
UPT Pelatihan Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur menyampaikan tentang pangan lokal untuk ketahanan pangan dan gizi. Pangan lokal sangat penting untuk ketahanan pangan dan pola konsumsi pangan, terutama saat menghadapi tantangan yang dapat memengaruhi ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatannya untuk masyarakat. Dalam Strategi pengembangan pangan lokal yang dapat dilakukan dalam pengembangan industri rumah tangga, seperti produksi makanan tradisional atau makanan kreasi baru, pengembangan agroindustri (kapasitas besar) menghasilkan produk siap konsumsi atau setengah jadi, dan pengembangan industri tepung campuran yang menjadi salah satu strategi yang diharapkan mampu meningkatkan peran pangan lokal dalam pola pangan nasional.
Selain dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi, pangan lokal juga berperan pada masa rawan pangan. Pangan lokal dapat berperan sebagai sumber keragaman pangan untuk pencapaian ketahanan pangan dan gizi keluarga, sebagai hasil kreatfvitas budaya dan kearifan lokal yang dapat meningkatkan ketersediaan beragam makanan bergizi. Pangan lokal dapat menjadi solusi pengaman dalam menjaga pasokan pada saat terjadi guncangan terhadap ketersediaan pangan dan usaha pangan lokal dapat berpotensi sebagai pencipta kesempatan kerja dan tambahan pendapatan rumah tangga serta penggerak ekonomi daerah masing-masing.
Dalam pemanfaatan pangan lokal diperlukan teknologi pengolahan yang tepat. Tim BSIP Jawa Timur yang terdiri dari Ericha Nurvia Alami, STP., MTP dan Tri Ari Ratnawati, SP menyampaikan materi “Diversifikasi Olahan Tanaman Pangan dan Standar dalam Pengolahan Umbi” dan praktek olahan. Teknologi yang dapat dilakukan antara lain : 1) Teknologi lokal (pembakaran/pemangganan, pengukusan, fermentasi contohnya adalah Roti), 2) Teknologi olah minimal, contohnya pembuatan Kue bugis, sengkulun/ putu ayu 3) Teknologi pengolahan lanjut, yang digunakan untuk makanan setengah jadi seperti mie, pasta, maupun kreasi baru. Pengolahan tanaman pangan dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi yang beragam. Melalui pangan lokal pengembangan diversifikasi dapat dilakukan.